Activity-Based Costing Product Costing
Biaya per unit
adalah jumlah biaya yang berkaitan dengan unit yang diproduksi dibagi
dengan jumlah unit yang diproduksi. Biaya per unit penting untuk penilaian
persediaan, penentuan laba, dan penyediaan input untuk berbagai keputusan,
seperti menetapkan harga, membuat atau membeli, dan menerima atau menolak
pesanan khusus. Oleh karena itu, keakuratan perhitunagan biaya per unit menjadi
hal yang penting.
Perhitungan
biaya produk ada dua cara, yaitu perhitungan biaya produk berdasarkan fungsi
dan aktivitas. Perhitungan biaya produk berdasarkan fungsi membebankan biaya
BBB dan BTKL dengan penelusuran langsung. Biaya overhead dibebankan dengan
menggunakan penelusuran penggerak atau alokasi yang biasanya disebut penggerak
aktivitas tingkat unit (unit level
activity driver). Penggerak aktivitas tingkat unit adalah faktor-faktor
yang menyebabkan perubahan dalam biaya seiring dengan perubahan jumlah unit
yang diproduksi, contohnya ekuivalen unit, jam kerja langsung atau jam mesin
langsung, dsb.
Setelah
memilih pengerak tingkat unit, langkah selanjutnya adalah menentukan kapasitas
aktivitas yang diukur penggerak tersebut, yaitu:
1.
Kapasitas aktivitas
yang diharapkan (expected activity
capacity) à
output aktivitas yang diharapkan perusahaan dapat tercapai tahun mendatang.
2.
Kapasitas aktivitas
normal (normal activity capacity) à
output kapasitas rata-rata perusahaan selama beberapa periode.
3.
Kapasitas aktivitas
teoretis (theoretical activity capacity)
à
output aktivitas maksimum yang dapat direalisasikan dengan berasumsi bahwa
semua beroperasi secara sempurna.
4.
Kapasitas aktivitas
praktis (practical activity capacity)
à
output maksimum yang dapat dicapai jika semuanya berjalan efisien.
Kelemahan
perhitungan biaya berdasarkan fungsi adalah:
1.
Alokasi biaya overhead
pabrik hanya didasarkan pada jam tenaga kerja langsung atau hanya dengan volume
produksi.
2.
Ada diversitas produk,
dimana masing-masing produk mengkonsumsi biaya overhead yang berbeda-beda.
Biaya overhead tidak dapat dialokasikan dengan adil dan tepat berdasarkan
aktivitasnya.
Perhitungan
biaya berdasarkan aktivitas atau ABC (Activity-Based
Costing) adalah sistem akumulasi biaya dan pembebanan biaya ke produk
dengan menggunakan berbagai cost driver,
dilakukan dengan menelusuri biaya dari aktivitas dan setelah itu menelusuri
biaya dari aktivitas ke produk.
Dalam
merancang ABC sistem, aktivitas untuk membuat dan menjual produk digolongkan
dalam empat kelompok, yaitu:
1.
Unit
level activity cost à adalah aktivitas yang dilakukan
setiap kali sebuah unit diproduksi, misalnya biaya pemesinan dan perakitan.
2.
Bacth
activity cost à
adalah aktivitas yang dilakukan setiap suatu batch produk diproduksi, misalnya
biaya penyetelan, pemeriksaan, penjadwalan produksi, dsb.
3.
Product
sustaining activity cost à adalah aktivitas yang dilakukan
bila diperlukan untuk mendukung berbagai produk yang diproduksi perusahaan,
misalnya biaya pemasaran, biaya penelitian dan pengembangan produk, dsb.
4.
Facility
sustaining activity cost à adalah aktivitas yang menompang
proses umum produksi suatu pabrik yang bermanfaat bagi organisasi pada beberapa
tingkat tetapi tidak bermanfaat bagi setiap produk secara spesifik, misalnya
manajemen pabrik, biaya depresiasi, dsb.
Manfaat ABC adalah:
1. Menentukan
harga pokok produk secara lebih akurat, terutama untuk menghilangkan adanya
subsidi silang sehingga tidak ada lagi pembebanan harga pokok jenis tertentu
terlalu tinggi (over costing) dan
harga pokok jenis produk lain terlalu rendah (under costing).
2. Memperbaiki
pembuatan keputusan. Dengan menggunakan ABC tidak hanya menyajikan informasi
yang lebih akurat mengenai biaya produk, tetapi juga memberikan informasi bagi
manajer tentang aktivitas-aktivitas yang menyebabkan timbulnya biaya khususnya
biaya tidak langsung, yang merupakan hal penting bagi manajemen dalam
pengambilan keputusan baik mengenai produk maupun dalam mengelola
aktivitas-aktivitas sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas
usaha.
3. Mempertinggi
pengendalian terhadap biaya overhead. Biaya overhead di sebabkan oleh
aktivitas-aktivitas yang terjadi di perusahaan. Sistem ABC memudahkan manajer
dalam mengendalikan aktivitas-aktivitas yang menimbulkan biaya overhead
tersebut.
Tahap-tahap
dalam penerapan ABC adalah sebagai berikut:
- Mengidentifikasikan aktivitas-aktivitas.
Pengindentifikasian
aktivitas-aktivitas menghendaki adanya daftar jenis-jenis pekerjaan yang
terdapat dalam perusahaan yang berkaitan dengan proses produksi.
- Membebankan biaya ke aktivitas-aktivitas
Setiap
kali suatu aktivitas ditetapkan, maka biaya pelaksanaan aktivitas tersebut
ditentukan.
- Menentukan activity driver
Langkah
berikutnya adalah menentukan activity driver untuk masing-masing aktivitas yang
merupakan faktor penyebab pengendali dari aktivitas-aktivitas tersebut.
- Menentukan tarif
Dalam
menentukan tarif ini, total biaya dari setiap aktivitas dibagi dengan total
activity driver yang digunakan untuk aktivitas tersebut.
- Membebankan biaya ke produk
Langkah
selanjutnya adalah mengkalikan tarif yang diperoleh untuk setiap aktivitas
tersebut dengan aktivitas driver yang
dikonsumsi oleh tiap-tiap jenis produk yang diproduksi kemudian membaginya
dengan jumlah unit yang diproduksi untuk tiap produk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar