Minggu, 29 Desember 2013

Activity-Based Costing Product Costing_Managerial Accounting Hansen Mowen_Chapter 4



Activity-Based Costing Product Costing



Biaya per unit  adalah jumlah biaya yang berkaitan dengan unit yang diproduksi dibagi dengan jumlah unit yang diproduksi. Biaya per unit penting untuk penilaian persediaan, penentuan laba, dan penyediaan input untuk berbagai keputusan, seperti menetapkan harga, membuat atau membeli, dan menerima atau menolak pesanan khusus. Oleh karena itu, keakuratan perhitunagan biaya per unit menjadi hal yang penting.
Perhitungan biaya produk ada dua cara, yaitu perhitungan biaya produk berdasarkan fungsi dan aktivitas. Perhitungan biaya produk berdasarkan fungsi membebankan biaya BBB dan BTKL dengan penelusuran langsung. Biaya overhead dibebankan dengan menggunakan penelusuran penggerak atau alokasi yang biasanya disebut penggerak aktivitas tingkat unit (unit level activity driver). Penggerak aktivitas tingkat unit adalah faktor-faktor yang menyebabkan perubahan dalam biaya seiring dengan perubahan jumlah unit yang diproduksi, contohnya ekuivalen unit, jam kerja langsung atau jam mesin langsung, dsb.
Setelah memilih pengerak tingkat unit, langkah selanjutnya adalah menentukan kapasitas aktivitas yang diukur penggerak tersebut, yaitu:
1.        Kapasitas aktivitas yang diharapkan (expected activity capacity) à output aktivitas yang diharapkan perusahaan dapat tercapai tahun mendatang.
2.        Kapasitas aktivitas normal (normal activity capacity) à output kapasitas rata-rata perusahaan selama beberapa periode.
3.        Kapasitas aktivitas teoretis (theoretical activity capacity) à output aktivitas maksimum yang dapat direalisasikan dengan berasumsi bahwa semua beroperasi secara sempurna.
4.        Kapasitas aktivitas praktis (practical activity capacity) à output maksimum yang dapat dicapai jika semuanya berjalan efisien.

Kelemahan perhitungan biaya berdasarkan fungsi adalah:
1.      Alokasi biaya overhead pabrik hanya didasarkan pada jam tenaga kerja langsung atau hanya dengan volume produksi.
2.      Ada diversitas produk, dimana masing-masing produk mengkonsumsi biaya overhead yang berbeda-beda. Biaya overhead tidak dapat dialokasikan dengan adil dan tepat berdasarkan aktivitasnya.

Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas atau ABC (Activity-Based Costing) adalah sistem akumulasi biaya dan pembebanan biaya ke produk dengan menggunakan berbagai cost driver, dilakukan dengan menelusuri biaya dari aktivitas dan setelah itu menelusuri biaya dari aktivitas ke produk.
Dalam merancang ABC sistem, aktivitas untuk membuat dan menjual produk digolongkan dalam empat kelompok, yaitu:
1.      Unit level activity cost à adalah aktivitas yang dilakukan setiap kali sebuah unit diproduksi, misalnya biaya pemesinan dan perakitan.
2.      Bacth activity cost à adalah aktivitas yang dilakukan setiap suatu batch produk diproduksi, misalnya biaya penyetelan, pemeriksaan, penjadwalan produksi, dsb.
3.      Product sustaining activity cost à adalah aktivitas yang dilakukan bila diperlukan untuk mendukung berbagai produk yang diproduksi perusahaan, misalnya biaya pemasaran, biaya penelitian dan pengembangan produk, dsb.
4.      Facility sustaining activity cost à adalah aktivitas yang menompang proses umum produksi suatu pabrik yang bermanfaat bagi organisasi pada beberapa tingkat tetapi tidak bermanfaat bagi setiap produk secara spesifik, misalnya manajemen pabrik, biaya depresiasi, dsb.
Manfaat ABC adalah:
1.       Menentukan harga pokok produk secara lebih akurat, terutama untuk menghilangkan adanya subsidi silang sehingga tidak ada lagi pembebanan harga pokok jenis tertentu terlalu tinggi (over costing) dan harga pokok jenis produk lain terlalu rendah (under costing).
2.       Memperbaiki pembuatan keputusan. Dengan menggunakan ABC tidak hanya menyajikan informasi yang lebih akurat mengenai biaya produk, tetapi juga memberikan informasi bagi manajer tentang aktivitas-aktivitas yang menyebabkan timbulnya biaya khususnya biaya tidak langsung, yang merupakan hal penting bagi manajemen dalam pengambilan keputusan baik mengenai produk maupun dalam mengelola aktivitas-aktivitas sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas usaha.
3.       Mempertinggi pengendalian terhadap biaya overhead. Biaya overhead di sebabkan oleh aktivitas-aktivitas yang terjadi di perusahaan. Sistem ABC memudahkan manajer dalam mengendalikan aktivitas-aktivitas yang menimbulkan biaya overhead tersebut.

Tahap-tahap dalam penerapan ABC adalah sebagai berikut:
  1. Mengidentifikasikan aktivitas-aktivitas.
Pengindentifikasian aktivitas-aktivitas menghendaki adanya daftar jenis-jenis pekerjaan yang terdapat dalam perusahaan yang berkaitan dengan proses produksi.
  1. Membebankan biaya ke aktivitas-aktivitas
Setiap kali suatu aktivitas ditetapkan, maka biaya pelaksanaan aktivitas tersebut ditentukan.
  1. Menentukan activity driver
Langkah berikutnya adalah menentukan activity driver untuk masing-masing aktivitas yang merupakan faktor penyebab pengendali dari aktivitas-aktivitas tersebut.
  1.  Menentukan tarif
Dalam menentukan tarif ini, total biaya dari setiap aktivitas dibagi dengan total activity driver yang digunakan untuk aktivitas tersebut.
  1. Membebankan biaya ke produk
Langkah selanjutnya adalah mengkalikan tarif yang diperoleh untuk setiap aktivitas tersebut dengan aktivitas driver yang dikonsumsi oleh tiap-tiap jenis produk yang diproduksi kemudian membaginya dengan jumlah unit yang diproduksi untuk tiap produk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar