Kamis, 26 Desember 2013

The Role, History and Direction of Management Accounting_Managerial Accounting Hansen Mowen_Chapter 1




The Role, History and
Direction of Management Accounting

            Sistem informasi akuntansi manajemen menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan-tujuan manajemen tertentu. Adapun tujuannya adalah sbb: (1) menyediakan informasi untuk menghitung biaya jasa, produk, atau obyek lainnya yang ditentukan oleh manajemen; (2) menyediakan informasi untuk perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan; (3) dan menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
            Proses manajemen adalah aktivitas-aktivitas perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Proses manajemen mendeskripsikan fungsi-fungsi yang dilaksanakan oleh para manajer dan pekerja yang diberdayakan. Perencanaan adalah formulasi terperinci dari kegiatan untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu. Perencanaan memerlukan penetapan tujuan dan pengidentifikasian metode untuk mencapai tujuan tersebut. Pengendalian adalah aktivitas manajerial untuk memonitor implementasi rencana dan melakukan perbaikan sesuai kebutuhan. Pengendalian biasanya dicapai dengan menggunakan umpan balik (feedback) yaitu informasi yang dapat digunakan untuk mengevaluasi atau memperbaiki langkah-langkah yang dilakukan dalam mengimplementasikan suatu rencana. Pengambilan keputusan adalah proses pemilihan diantara berbagai alternatif. Peran utama dari sistem akuntasi manajemen adalah menyediakan informasi yang memudahkan proses pengambilan keputusan.
            Sistem informasi akuntansi pada suatu organisasi memiliki dua subsistem utama, yaitu sistem akuntansi manajemen dan sistem akuntansi keuangan. Perbedaan antara keduanya adalah sbb:
Keterangan
Akuntansi Manajemen
Akuntansi Keuangan
Pengguna utama
Fokus internal
Fokus eksternal
Pembatasan pada masukan dan proses
Tidak ada aturan yang mengikat
Harus mengikuti aturan tertentu dari pihak eksternal
Jenis informasi
Informasi keuangan dan non keuangan. Informasi dapat bersifat subyektif.
Informasi keuangan yang bersifat obyektif.
Orientasi waktu
Penekanan pada masa yang akan datang
Berorientasi historis
Tingkat agregasi
Evaluasi dan keputusan internal didasarkan atas informasi yang sangat terperinci
Informasi mengenai perusahaan secara keseluruhan.
Keluasaan
Sangat luas dan multi disiplin
Lebih independent

            Sebagian besar prosedur perhitungan biaya produk dan akuntansi internal yang digunakan saat ini dikembangkan antara tahun 1880 dan 1925. Pada tahu  1929 penekanan pada prosedur akuntansi manajemen berubah menjadi perhitungan biaya persediaan yang berawal dari penekanan pada pelaporan utuk pihak eksternal. Pada tahun 1950-an dan 1960-an beberapa usaha dilakukan untuk meningkatkan kegunaan manajerial dari sistem biaya tradisional. Pada tahun-tahun belakangan ini, terdapat usaha yang signifikan untuk mengubah sifat dan praktik akuntansi manajemen secara radikal, sebagian besar sebagai respon terhadap perubahan dramatis dalam lingkungan persaingan.
Lingkungan ekonomi telah mensyaratkan perkembangan praktik-praktik akuntansi manajemen yang inovatif dan relevan. Sehingga sistem akuntansi manajemen berdasarkan aktivitas banyak dikembangkan dan diimplementasikan oleh organisasi. Manajemen berdasarkan aktivitas (activity based costing) adalah suatu pendekatan yang terintegrasi di seluruh sistem yang menfokuskan perhatian manajemen pada berbagai aktivitas yang bertujuan meningkatkan nilai bagi pelanggan dan laba yang dihasilkan. Manajemen berdasarkan aktivitas menekankan pada perhitungan biaya berdasarkan aktivitas (activity based costing) dan analisis nilai proses. Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas dapat meningkatkan keakuratan pengalokasian biaya, yaitu dengan menelusuri biaya berbagai aktivitas. Analisis nilai proses menekankan pada analisis aktivitas yaitu mencoba untuk menetapkan mengapa aktivitas dilakukan dan seberapa baik aktivitas dilakukan. Hal ini bertujuan menemukan cara melakukan aktivitas yang diperlukan secara lebih efisien dan menghapus aktivitas yang tidak memberikan nilai bagi pelanggan.
             Manajemen berdasarkan aktivitas bertujuan meningkatkan nilai pelanggan dengan cara mengelola aktivitas. Nilai bagi pelanggan (customer value) adalah selisih antara apa yang pelanggan terima dengan apa yang pelanggan korbankan. Meningkatkan nilai pelanggan untuk menciptakan keunggulan bersaing yang berkelanjutan dicapai melalui pemilihan berbagai strategi secara bijaksana. Informasi mengenai biaya memainkan peran penting dalam proses ini yang disebut sebagai manajemen biaya strategi. Adapun posisi strategi antara lain: (1) cost leadership; dan (2) produk superior melalui differensiasi.
            Akuntansi manajemen selain harus menyediakan informasi yang memungkinkan manajer untuk fokus pada nilai bagi pelanggan juga fokus pada manajemen kualitas total dan persaingan berdasarkan waktu. Hal ini menandakan bahwa informasi mengenai aktivitas rantai nilai dan pengorbanan pelanggan (seperti biaya pasca pembelian) harus dikumpulkan dan tersedia.
Peran akuntan manajemen dalam suatu organisasi merupakan salah satu peran pendukung. Mereka membantu orang-orang yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan tujuan dasar organisasi. Semua praktik akuntansi manajemen dikembangkan untuk membantu manajer memaksimumkan laba. Akan tetapi, tujuan memaksimumkan laba harus dibatasi dengan persyaratan bahwa laba dicapai melalui cara-cara legal dan etis. Organisasi umumnya menetapkan standard perilaku untuk para manajer dan karyawannya. Asosiasi-asosiasi profesional juga menetapkan standard etika, sebagai contoh Institute of Management Accountants (IMA) yang menetapkan nilai etika kejujuran, keadilan, objektivitas, dan tanggungjawab.
Tiga jenis sertifikat utama yang tersedia bagi akuntan manajemen adalah CMA yaitu sertikat yang didesai secara khusus untuk akuntan manajemen; CPA yaitu sertikat untuk akuntan publik; dan CIA yaitu sertifikat untuk auditor internal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar