Minggu, 19 Januari 2014

Analisis Break Event Point dan Margin of Safety pada Toko Laptop "Mitra Gama"



 Analisis Break Event Point dan Margin of Safety 
pada Toko Laptop "Mitra Gama"


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Salah satu fungsi manajemen adalah planning atau perencanaan. Perencanaan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu perusahaan karena akan mempengaruhi secara langsung terhadap kelancaran maupun keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Oleh karena itu kelancaran atau keberhasilan suatu perusahaan akan sangat tergantung pada kemampuan manajemen di dalam membuat rencana kegiatan di masa yang akan datang, baik dalam jangka pendek maupun panjang.
Dengan adanya perencanaan yang baik maka akan memudahkan tugas manajemen karena kegiatatan perusahaan dapat diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan  dan perencanaan itu sendiri dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan pengawasan terhadap kegiatan perusahaan. Perencanaan yang baik maka akan memungkinkan manajemen untuk bekerja lebih efektif dan efisien.
Tujuan perusahaan pada umumnya adalah untuk memperoleh laba dan besar kecilnya laba yang dapat dicapai merupakan ukuran kesuksesan manajemen dalam mengelola perusahaannya. Untuk dapat mencapai laba yang besar (dalam perencanaan maupun realisasinya) manajemen dapat melakukan berbagai langkah, misalnya menekan biaya produksi serendah mungkin dengan mempertahankan tingkat harga jual dan volume penjualan; menentukan harga jual sedemikian rupa sesuai dengan laba yang dikehendaki; dan meningkatkan volume penjualan sebesar mungkin.
Ketiga langkah tersebut tidak dapat dilakukan secara terpisah-pisah karena ketiga langkah atau faktor (biaya, harga jual, dan volume produksi) mempunyai hubungan yang erat atau bahkan saling berkaitan. Biaya akan menentukan harga jual, harga jual akan mempengaruhi volume penjualan, volume penjualan akan mempengaruhi volume produksi dan volume produksi akan langsung mempengaruhi biaya.
Pengaruh dari perubahan salah satu faktor tersebut terhadap laba yang akan dicapai tidak nampak dalam suatu program budget karena budget biasanya hanya merencanakan laba untuk satu tingkat/kapasitas kegiatan. Oleh karena itu, penggunaan budget ini akan lebih bermanfaat bagi manajemen apabila disertai dengan teknik-teknik perencanaan atau analisa yang lain, misalnya analisis break even point dan margin of safety.[1]
Dalam makalah ini penulis melakukan analisis break even point dan margin of safety pada toko laptop “MitraGama” sebagai perencanaan/budgeting bagi manajemen perusahaan tersebut. Hal ini diharapkan dapat membantu manajemen melakukan perencanaan yang lebih baik sehingga tujuaan perusahaan untuk memperoleh laba yang maksimal dapat tercapai.

B.     Rumusan Masalah
Rumusan masalah adalah sebagai berikut.
1.      Bagaimana analisis break even point pada toko laptop “Mitragama”?
2.      Bagaimana margin of safety pada toko laptop “MitraGama”?

C.     Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1.      Mengetahui informasi mengenai kondisi break even point pada toko laptop “MitraGama”.
2.      Memberikan informasi mengenai margin of safety pada toko laptop “MitraGama”.








BAB II
DASAR TEORI
A.    Break Even Point
Break even point adalah titik dimana total pendapatan sama dengan total biaya, titik dimana laba sama dengan nol.[2] Hal tersebut dapat terjadi bila perusahaan dalam operasinya menggunakan biaya tetap, dan volume penjualan hanya cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel. Apabila penjualan hanya cukup untuk menutup biaya variabel dan sebagian biaya tetap, maka perusahaan menderita kerugian. Dan sebaliknya akan memperoleh memperoleh keuntungan, bila penjualan melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus di keluarkan.[3]
Analisis break even point dapat digunakan untuk membantu menetapkan sasaran dan tujuan perusahaan, antara lain sebagai berikut.
1.      Sebagai dasar atau landasan merrencanakan kegiatan operasional dalam usaha mencapai tujuan tertentu. Jadi sebagai alat perencanaan laba.
2.      Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan harga jual yaitu setelah diketahui hasil perhitungannya menurut analisis break even dan laba yang ditargetkan.
3.      Sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan yang harus dilakukan oleh seorang manager.
Menurut Soehardi Sigit,(2002;2) di dalam menganalisa break even termasuk menghitung dan mengumpulkan angka-angka yang dihitung itu, analisa break even menetapkan syarat-syarat tertentu. Jika syarat-syarat itu tidak ada dalam kenyataan, maka harus diadakan atau dianggap ada seperti dipersyaratkan. Jadi jika syaratnya tidak ada, dapat dianggap ada. Inilah yang disebut asumsi, dan asumsi-asumsi yang diperlukan agar dapat menganalisa break even ialah sebagai berikut.
1.      Biaya-biaya yang terjadi didalam  perusahaan yang bersangkutan (yang dihitung break even-nya) dapat diidentifikasikan sebagai biaya variabel, atau sebagai biaya tetap. Biaya-biaya yang meragukan apakah sebagai biaya variabel ataukah sebagai biaya tetap harus tegas dimasukan ke dalam variabel atau tetap. Biaya semi variabel dimasukan ke dalam biaya variabel, biaya semi tetap dimasukan ke dalam biaya tetap.
2.      Biaya tetap akan tetap konstan, tidak mengalami perubahan meskipun volume produksi atau volume kegiatan berubah.
3.      Biaya variabel itu akan tetap sama jika dihitung biaya per unit produknya, aberapapun kuantitas unit yang diproduksikan. Jika kegiatan produksi berubah, biaya variabel itu berubah proposional dalam jumlah seluruhnya, sehingga biaya per unitnya akan sama.
4.      Harga jual per unit akan tetap saja, berapapun banyak unit produk yang dijual. Harga jual per unit tidak akan turun meskipun pembeli membeli banyak. Juga sebaliknya harga jual per unit tidak akan naik, meskipun langganan pembeli hanya sedikit. Sedikit ataupun banyak yang dibeli, harga per unit tidak akan mengalami perubahan
5.      Ada sinkronisasi di dalam perusahaan yang bersangkutan menjual atau memproduksi hanya satu jenis barang. Jika ternyata lebih dari satu jenis produk, maka produk tersebut harus dianggap satu jenis produk dengan kombinasi yang selalu tetap.[4]
Untuk menentukan jumlah penjualan minimal yang harus dicapai agar perusahaan mencapai break even point dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut
.
·         Break even (dalam satuan)
                        = biaya tetap / margin kontribusi
                                    Atau
            = biaya tetap / (harga jual persatuan – biaya variabel persatuan)
·         Break even (dalam rupiah penjualan)
= biaya tetap / margin income ratio
= biaya tetap / (1 – (biaya variabel / penjualan))[5]



B.     Margin Of Safety
Margin of safety dalam hubungannya dengan analisis break even yaitu untuk menentukan seberapa jauhkah berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita kerugian. Informasi tentang margin of safety ini dapat dinyatakan dalam ratio (prosentase) antara penjualan menurut budget dengan volume penjualan pada tingkat break even, atau dalam prosentase (ratio) dari selisih antara penjualan yang dibudgetkan dan penjualan pada tingkat break even dengan penjualan yang dibudgetkan itu sendiri. Formulasinya adalah sebagai berikut:
  Penjualan per budget     = ............ %            Atau               
Penjulan per break even
                        Penjualan per budget – penjualan per break even   = .............%
                                     Penjualan per budget











BAB III
PEMBAHASAN
  1. Analisis Break Even Point Toko Laptop “MitraGama”

BEP TOKO LAPTOP




"MitraGama"  Tahun 2013









Keterangan:



1.
Target penjualan laptop tahun 2013 = 100 buah laptop


2.
Dengan estimasi harga perolehan rata-rata = Rp 5.000.000/unit

3.
Dengan estimasi harga jual rata-rata Rp 5.500.000/unit


4.
Toko Laptop "MitraGama" hanya menjual 1 tipe dari merek laptop "A"

5.
Toko Laptop "MitraGama" sudah memiliki ruko sendiri sehingga tidak ada


 biaya sewa ruko tetapi terdapat biaya depresiasi ruko yang besarnya


Rp 5.000.000,00 / tahun



6.
Biaya administrasi terdiri dari bahan habis pakai kantor yang besarnya


pada tahun 2013 diperkirakan sebesar Rp 300.000,00


7.
Biaya gaji karyawan (2 orang) pada tahun 2013 diperkirakan


sebesar Rp 16.000.000,00



8.
Biaya transportasi pada tahun 2013 diperkirakan sebesar Rp 1.200.000,00

9.
Biaya promosi pada tahun 2013 diperkirakan sebesar Rp 1.200.000,00

10.
Biaya listrik, telepon dan air pada tahun 2013 diperkirakan


sebesar Rp 6.000.000,00








TABEL PERKIRAAN BIAYA OPERASIONAL TOKO LAPTOP "MitraGama" TAHUN 2013
NO.
KETERANGAN
Biaya Tetap (FC)
Biaya Variabel (VC)
Total Biaya (TC)
1.
Harga Perolehan Laptop (100% VC)

500.000.000,00
500.000.000,00
2.
Biaya Adm (30% FC; 70% VC)
90.000,00
210.000,00
300.000,00
3.
Biaya Gaji Karyawan(15%FC;85%VC)
2.400.000,00
13.600.000,00
16.000.000,00
4.
Biaya Transportasi (30% FC; 70% VC)
360.000,00
840.000,00
1.200.000,00
5.
Biaya Promosi (80% FC; 20% VC)
960.000,00
240.000,00
1.200.000,00
6.
Biaya Depresiasi Kantor (100% FC)
5.000.000,00

5.000.000,00
7.
Biaya Listrik, Telepon
1.500.000,00
4.500.000,00
6.000.000,00

dan Air (25% FC, 75% VC)




TOTAL BIAYA
10.310.000,00
519.390.000,00
529.700.000,00





PERKIRAAN LAPORAN LABA RUGI TOKO LAPTOP "MitraGama" TAHUN 2013

Penjualan(100unit@Rp5.500.000,00)
550.000.000,00
=
100,00%

Beban Variabel
519.390.000,00
=
94,43%

Contribution Margin (CM)
30.610.000,00
=
5,57%

Beban Tetap
10.310.000,00
=
1,87%

Laba Operasi
20.300.000,00
=
3,69%






Harga Jual/Unit atau P/unit =
5.500.000,00



Variabel Cost/Unit atau VC/unit =
5.193.900,00








Marginal Income Ratio =
0,06








Perhitungan BEP:




BEP (unit) =
Biaya Tetap 




Margin Kontribusi








=
Biaya Tetap




(P/unit - VC/unit)








=
10.310.000,00




306.100,00








=
33,68








BEP (rupiah) =
Biaya Tetap




Margin Income Ratio








=
Biaya Tetap




1 - (Biaya variabel - penjualan)








=
10.310.000,00




0,06








=
185.249.918,33








Berdasarkan perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa:


1.
Jumlah barang (unit laptop) yang harus dijual agar toko mencapai break even point

adalah sebesar 33,68 unit dibulatkan menjadi 34 unit. Atau toko tersebut mencapai

break even point ketika melakukan penjualan sebesar Rp 185.249.918,33


Artinya jika toko tersebut hanya mampu menjual laptop sebanyak 34 unit dengan harga

per satuan Rp 5,5jt (Rp 185.249.918,333) maka toko tidak akan memperoleh laba,





2.
Dari perhitungan perkiraan laba rugi pada tahun 2013 diketahui bahwa setiap penjualan

sebesar Rp 100,00 maka Rp 94,43 merupakan biaya variabel. Jika perusahaan tidak

melakukan penjualan maka biaya ini tidak akan timbul.


3.
Dari perhitungan perkiraan laba rugi pada tahun 2013 diketahui bahwa setiap penjualan

sebesar Rp 100,00 maka yang dapat digunakan untuk menutup biaya tetap sebesar Rp 1,87.

Biaya tetap ini akan selalu timbul dalam jumlah yang tetap baik perusahaan melakukan

aktivitas penjualan maupun tidak




  1. Margin of Safety Toko Laptop “MitraGama”

Margin of safety Toko Laptop "MitraGama" Tahun 2013







              Penjualan per Budget

X 100%  =
296,90%

        Penjualan Per Break Even








          Penjualan Per Budget-Penjualan per Break Even
        X 100%  =
66,32%

                      Penjualan Per Budget








Hal ini berarti bahwa tingkat penjualan untuk toko tersebut tidak boleh turun lebih dari

66,32% dari tingkat penjualan yang direncanakan, atau 196,9% dari tingkat penjualan

break even yang telah ditentukan agar toko tidak menderita rugi.







Margin of safety penjualan tersebut, bila dinyatakan dalam hasil penjualan atau jumlah

satuan penjualan untuk tahun 2013 adalah:


1.
196,9 % X Rp 185.249.918,33 = Rp 364.760.000,00 (dibulatkan) atau 66 unit
2.
66,32 % x Rp 550.000.000,00 = Rp 364.760.000,00 atau 66 unit







Hal ini diartikan bahwa tingkat atau volume penjualan yang harus dicapai atau direalisasikan oleh toko tersebut tidak boleh turun lebih dari Rp 364.760.000,00

atau 66 unit dari penjualan yang direncanakan agar toko tersebut tidak menderita rugi

tetapi juga belum  memperoleh laba. Toko "MitraGama" telah merencanakan tingkat

penjualan Rp 550.000.000,00 atau 100 unit laptop, oleh karena itu


penjualan yang harus dicapai Rp 550.000.000,00 - Rp 364.760.000,00 =

Rp 185.240.000,00 atau 100 unit - 66 unit = 34 unit.

BAB IV
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Jumlah barang (unit laptop) yang harus dijual agar toko laptop “MitraGama” mencapai break even point adalah sebesar 33,68 unit dibulatkan menjadi 34 unit atau toko tersebut mencapai break even point ketika melakukan penjualan sebesar Rp 185.249.918,33.
2.      Margin of safety toko laptop “MitraGama” sebesar 66,32% dari tingkat penjualan yang direncanakan atau 196,9% dari tingkat penjualan break even yang telah ditentukan agar toko tidak menderita rugi.
B.     Saran
1.      Sebaiknya toko “MitraGama” menjual unit laptop diatas break even point agar toko tersebut dapat memperoleh laba dan tidak menderita rugi. Toko tersebut lebih baik jika dapat menjual unit laptop sesuai dengan target penjualan yang telah ditetapkan.
2.      Sebaiknya tingkat atau volume penjualan yang harus dicapai atau direalisasikan oleh toko laptop “MitraGama” tidak boleh turun lebih dari Rp 364.760.000,00 atau 66 unit laptop dari penjualan yang direncanakan agar toko tersebut tidak menderita rugi.









DAFTAR PUSTAKA

Munawir (2007), Analisis Laporan Keuangan, ed 4. Yogyakarta: Penerbit Liberty.
Hansen, Mowen (2009). Akuntansi Manajerial Jilid 2, ed 8. Yogyakarta: Salemba Empat.
Veronica, Ria (2010), “Analisis Break Even Point Sebagai Alat Perencanaan Penjualan Minuman Perusahaan”, Media Unika Tahun 20 No. 71 Edisi Ke-2.














LAMPIRAN
·      Tabel Perhitungan BEP Toko Laptop “MitraGama”
Vol. penjualan
Biaya Tetap
Biaya Variabel
Jumlah Biaya
Hasil Penjualan
Laba/Rugi
(Unit)
(Dalam Rupiah)
1
10.310.000,00
5.193.900,00
15.503.900,00
5.500.000,00
-10.003.900,00
2
10.310.000,00
10.387.800,00
20.697.800,00
11.000.000,00
-9.697.800,00
3
10.310.000,00
15.581.700,00
25.891.700,00
16.500.000,00
-9.391.700,00
4
10.310.000,00
20.775.600,00
31.085.600,00
22.000.000,00
-9.085.600,00
5
10.310.000,00
25.969.500,00
36.279.500,00
27.500.000,00
-8.779.500,00
6
10.310.000,00
31.163.400,00
41.473.400,00
33.000.000,00
-8.473.400,00
7
10.310.000,00
36.357.300,00
46.667.300,00
38.500.000,00
-8.167.300,00
8
10.310.000,00
41.551.200,00
51.861.200,00
44.000.000,00
-7.861.200,00
9
10.310.000,00
46.745.100,00
57.055.100,00
49.500.000,00
-7.555.100,00
10
10.310.000,00
51.939.000,00
62.249.000,00
55.000.000,00
-7.249.000,00
11
10.310.000,00
57.132.900,00
67.442.900,00
60.500.000,00
-6.942.900,00
12
10.310.000,00
62.326.800,00
72.636.800,00
66.000.000,00
-6.636.800,00
13
10.310.000,00
67.520.700,00
77.830.700,00
71.500.000,00
-6.330.700,00
14
10.310.000,00
72.714.600,00
83.024.600,00
77.000.000,00
-6.024.600,00
15
10.310.000,00
77.908.500,00
88.218.500,00
82.500.000,00
-5.718.500,00
16
10.310.000,00
83.102.400,00
93.412.400,00
88.000.000,00
-5.412.400,00
17
10.310.000,00
88.296.300,00
98.606.300,00
93.500.000,00
-5.106.300,00
18
10.310.000,00
93.490.200,00
103.800.200,00
99.000.000,00
-4.800.200,00
19
10.310.000,00
98.684.100,00
108.994.100,00
104.500.000,00
-4.494.100,00
20
10.310.000,00
103.878.000,00
114.188.000,00
110.000.000,00
-4.188.000,00
21
10.310.000,00
109.071.900,00
119.381.900,00
115.500.000,00
-3.881.900,00
22
10.310.000,00
114.265.800,00
124.575.800,00
121.000.000,00
-3.575.800,00
23
10.310.000,00
119.459.700,00
129.769.700,00
126.500.000,00
-3.269.700,00
24
10.310.000,00
124.653.600,00
134.963.600,00
132.000.000,00
-2.963.600,00
25
10.310.000,00
129.847.500,00
140.157.500,00
137.500.000,00
-2.657.500,00
26
10.310.000,00
135.041.400,00
145.351.400,00
143.000.000,00
-2.351.400,00
27
10.310.000,00
140.235.300,00
150.545.300,00
148.500.000,00
-2.045.300,00
28
10.310.000,00
145.429.200,00
155.739.200,00
154.000.000,00
-1.739.200,00
29
10.310.000,00
150.623.100,00
160.933.100,00
159.500.000,00
-1.433.100,00
30
10.310.000,00
155.817.000,00
166.127.000,00
165.000.000,00
-1.127.000,00
31
10.310.000,00
161.010.900,00
171.320.900,00
170.500.000,00
-820.900,00
32
10.310.000,00
166.204.800,00
176.514.800,00
176.000.000,00
-514.800,00
33
10.310.000,00
171.398.700,00
181.708.700,00
181.500.000,00
-208.700,00
34
10.310.000,00
174.939.918,33
185.249.918,33
185.249.918,33
0,00
35
10.310.000,00
181.786.500,00
192.096.500,00
192.500.000,00
403.500,00
36
10.310.000,00
186.980.400,00
197.290.400,00
198.000.000,00
709.600,00
37
10.310.000,00
192.174.300,00
202.484.300,00
203.500.000,00
1.015.700,00
38
10.310.000,00
197.368.200,00
207.678.200,00
209.000.000,00
1.321.800,00
39
10.310.000,00
202.562.100,00
212.872.100,00
214.500.000,00
1.627.900,00
40
10.310.000,00
207.756.000,00
218.066.000,00
220.000.000,00
1.934.000,00
41
10.310.000,00
212.949.900,00
223.259.900,00
225.500.000,00
2.240.100,00
42
10.310.000,00
218.143.800,00
228.453.800,00
231.000.000,00
2.546.200,00
43
10.310.000,00
223.337.700,00
233.647.700,00
236.500.000,00
2.852.300,00
44
10.310.000,00
228.531.600,00
238.841.600,00
242.000.000,00
3.158.400,00
45
10.310.000,00
233.725.500,00
244.035.500,00
247.500.000,00
3.464.500,00
46
10.310.000,00
238.919.400,00
249.229.400,00
253.000.000,00
3.770.600,00
47
10.310.000,00
244.113.300,00
254.423.300,00
258.500.000,00
4.076.700,00
48
10.310.000,00
249.307.200,00
259.617.200,00
264.000.000,00
4.382.800,00
49
10.310.000,00
254.501.100,00
264.811.100,00
269.500.000,00
4.688.900,00
50
10.310.000,00
259.695.000,00
270.005.000,00
275.000.000,00
4.995.000,00
51
10.310.000,00
264.888.900,00
275.198.900,00
280.500.000,00
5.301.100,00
52
10.310.000,00
270.082.800,00
280.392.800,00
286.000.000,00
5.607.200,00
53
10.310.000,00
275.276.700,00
285.586.700,00
291.500.000,00
5.913.300,00
54
10.310.000,00
280.470.600,00
290.780.600,00
297.000.000,00
6.219.400,00
55
10.310.000,00
285.664.500,00
295.974.500,00
302.500.000,00
6.525.500,00
56
10.310.000,00
290.858.400,00
301.168.400,00
308.000.000,00
6.831.600,00
57
10.310.000,00
296.052.300,00
306.362.300,00
313.500.000,00
7.137.700,00
58
10.310.000,00
301.246.200,00
311.556.200,00
319.000.000,00
7.443.800,00
59
10.310.000,00
306.440.100,00
316.750.100,00
324.500.000,00
7.749.900,00
60
10.310.000,00
311.634.000,00
321.944.000,00
330.000.000,00
8.056.000,00
61
10.310.000,00
316.827.900,00
327.137.900,00
335.500.000,00
8.362.100,00
62
10.310.000,00
322.021.800,00
332.331.800,00
341.000.000,00
8.668.200,00
63
10.310.000,00
327.215.700,00
337.525.700,00
346.500.000,00
8.974.300,00
64
10.310.000,00
332.409.600,00
342.719.600,00
352.000.000,00
9.280.400,00
65
10.310.000,00
337.603.500,00
347.913.500,00
357.500.000,00
9.586.500,00
66
10.310.000,00
342.797.400,00
353.107.400,00
363.000.000,00
9.892.600,00
67
10.310.000,00
347.991.300,00
358.301.300,00
368.500.000,00
10.198.700,00
68
10.310.000,00
353.185.200,00
363.495.200,00
374.000.000,00
10.504.800,00
69
10.310.000,00
358.379.100,00
368.689.100,00
379.500.000,00
10.810.900,00
70
10.310.000,00
363.573.000,00
373.883.000,00
385.000.000,00
11.117.000,00
71
10.310.000,00
368.766.900,00
379.076.900,00
390.500.000,00
11.423.100,00
72
10.310.000,00
373.960.800,00
384.270.800,00
396.000.000,00
11.729.200,00
73
10.310.000,00
379.154.700,00
389.464.700,00
401.500.000,00
12.035.300,00
74
10.310.000,00
384.348.600,00
394.658.600,00
407.000.000,00
12.341.400,00
75
10.310.000,00
389.542.500,00
399.852.500,00
412.500.000,00
12.647.500,00
76
10.310.000,00
394.736.400,00
405.046.400,00
418.000.000,00
12.953.600,00
77
10.310.000,00
399.930.300,00
410.240.300,00
423.500.000,00
13.259.700,00
78
10.310.000,00
405.124.200,00
415.434.200,00
429.000.000,00
13.565.800,00
79
10.310.000,00
410.318.100,00
420.628.100,00
434.500.000,00
13.871.900,00
80
10.310.000,00
415.512.000,00
425.822.000,00
440.000.000,00
14.178.000,00
81
10.310.000,00
420.705.900,00
431.015.900,00
445.500.000,00
14.484.100,00
82
10.310.000,00
425.899.800,00
436.209.800,00
451.000.000,00
14.790.200,00
83
10.310.000,00
431.093.700,00
441.403.700,00
456.500.000,00
15.096.300,00
84
10.310.000,00
436.287.600,00
446.597.600,00
462.000.000,00
15.402.400,00
85
10.310.000,00
441.481.500,00
451.791.500,00
467.500.000,00
15.708.500,00
86
10.310.000,00
446.675.400,00
456.985.400,00
473.000.000,00
16.014.600,00
87
10.310.000,00
451.869.300,00
462.179.300,00
478.500.000,00
16.320.700,00
88
10.310.000,00
457.063.200,00
467.373.200,00
484.000.000,00
16.626.800,00
89
10.310.000,00
462.257.100,00
472.567.100,00
489.500.000,00
16.932.900,00
90
10.310.000,00
467.451.000,00
477.761.000,00
495.000.000,00
17.239.000,00
91
10.310.000,00
472.644.900,00
482.954.900,00
500.500.000,00
17.545.100,00
92
10.310.000,00
477.838.800,00
488.148.800,00
506.000.000,00
17.851.200,00
93
10.310.000,00
483.032.700,00
493.342.700,00
511.500.000,00
18.157.300,00
94
10.310.000,00
488.226.600,00
498.536.600,00
517.000.000,00
18.463.400,00
95
10.310.000,00
493.420.500,00
503.730.500,00
522.500.000,00
18.769.500,00
96
10.310.000,00
498.614.400,00
508.924.400,00
528.000.000,00
19.075.600,00
97
10.310.000,00
503.808.300,00
514.118.300,00
533.500.000,00
19.381.700,00
98
10.310.000,00
509.002.200,00
519.312.200,00
539.000.000,00
19.687.800,00
99
10.310.000,00
514.196.100,00
524.506.100,00
544.500.000,00
19.993.900,00
100
10.310.000,00
519.390.000,00
529.700.000,00
550.000.000,00
20.300.000,00










·      Grafik BEP Toko Laptop “MitraGama”


[1] Munawir, Analisis Laporan Keuangan, (Yogyakarta : Liberty, 2007), hlm 183.
[2]  Hansen, Mowen, Akuntansi Manajerial Jilid 2, (Yogyakarta: Salemba Empat, 2009), hlm 4.
[3] Analisis Break Event Point,  <http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/kursus_financial_analysis/BEP.pdf>, 13 Juni 2012, 12: 23’: 45”.
[4] Break Even Point, < http://ughytov.wordpress.com/2011/05/15/break-event-point/>, 13 Juni 2012, 13:12’:25”
[5] Munawir, Analisis Laporan Keuangan, (Yogyakarta : Liberty, 2007), hlm 185

Tidak ada komentar:

Posting Komentar