Segmented Reporting,
Investment Center
Evaluation and Transfer Pricing
Desentralisasi
adalah praktek pendelegasian wewenang pengambilan keputusan kepada jenjang yang
lebih rendah. Pengambilan keputusan terdesentralisasi memperkenankan manajer pada
jenjang yang lebih rendah untuk membuat dan mengimplementasikan
keputusan-keputusan penting yang berkaitan dengan wilayah pertanggungjawaban
mereka.
Beberapa
alasan melaukan desentralisasi adalah:
- Mengumpulkan dan menggunakan informasi lokal dalam mengendalikan usaha.
- Manajemen puncak lebih fokus pada perencanaan dan pengambilan keputusan strategis.
- Melatih dan memotivasi para manajer divisi untuk berkinerja baik.
- Meningkatkan daya saing divisi-divisi perusahaan dengan memperkenalkan lebih jauh kepada kekuatan-kekuatan pasar.
Absorption costing
adalah metode penentuan harga pokok produk yang memasukkan semua unsur biaya,
baik yang bersifat variabel maupun fixed. Metode ini mengalokasikan biaya
overhead tetap ke produk seperti halnya biaya overhead variabel. Variabel costing adalah metode penentuan
harga pokok produk yang hanya memasukan unsur biaya variabel (direct material, direct labor, dan variabel overhead). Sedangkan fixed overhead dimasukkan sebagai period
cost.
Pada
dasarnya, perbedaan kedua metode tersebut terletak pada waktu (timing) perlakuan fixed overhead cost. Variabel
costing beranggapan bahwa fixed
overhead cost harus segera dibebankan pada periode terjadinya. Namun tidak
demikian dengan absorption costing, fixed
overhead cost harus dibebankan dan dikurangkan dari pendapatan setiap unit
yang terjual. Setiap unit produk yang tidak terjual (terdapat fixed overhead cost yang melekat pada
unit produk) akan dialokasikan di persediaan dan akan dibawa ke periode
berikutnya sebagai aset.
Keunggulan
variabel costing dibanding absorption costing, sehingga metode ini
digunakan untuk pelaporan internal, yaitu:
- Laporan Laba Rugi yang dihasilkan, dapat langsung digunakan untuk menganalisis biaya, volume, dan laba.
- Laba periodik tidak dipengaruhi oleh tingkat persediaan (akhir).
- Biaya produksi per unit tidak mengandung biaya tetap.
- Jumlah total biaya tetap dinyatakan secara eksplisit dalam laporan laba rugi, sementara dalam absorption costing, biaya tetap dialokasikan ke harga pokok penualan dan persediaan.
- Memudahkan estimasi tingkat profitabilitas produk, konsumen, dan segmen bisnis lainnya.
- Efektif digunakan untuk pengendalian biaya.
Ukuran
kinerja yang paling lazim digunakan bagi suatu pusat investasi adalah
pengembalian investasi (return on
investment/ROI) dengan rumus :
ROI
= Laba operasi / Aktiva operasi rata-rata ATAU
ROI
= Margin x perputaran = (Laba operasi/Penjualan) x (Penjualan /Aktiva operasi
rata-rata)
Keunggulan
ROI antara lain:
- Mendorong manajer untuk fokus pada hubungan antara penjualan, beban, dan investasi.
- Mendorong manajer untuk menfokuskan pada efisiensi biaya.
- Mendorong manajer untuk menfokuskan pada efisiensi aktiva operasi.
Sedangkan
kelemahan ROI, antara lain:
- ROI mengakibatkan fokus yang sempit pada profitabilitas divisi dengan mengorbankan profitabilitas keseluruhan perusahaan.
- ROI mendorong para manajer untuk berfokus pada kepentingan jangka pendek dengan mengorbankan kepentingan jangka panjang.
Laba
residual (economic value added-EVA)
adalah laba operasional setelah pajak dikurangi dengan total biaya modal
tahunan. Jika EVA positif berarti perusahaan manambah kekayaan, jika negative
berarti perusahaan menyia-nyiakan modal. EVA juga menghasilkan tingkat
pengembalian seperti ROI karena menghubungkan penghasilan bersih (pengembalian)
dengan modal yang dipakai. Intinya EVA penekanannya pada pendapatan bersih
operasi dengan biaya actual dari modal.
EVA
= Laba operasional setelah pajak – (Biaya tertimabang rata-rata atas modal x Total
modal terpakai
Kesulitan
yang dihadapi oleh perusahaan adalah dalam menghitung biaya modal yang
terpakai. Untuk itu digunakan langkah-langkah :
- Menentukan biaya tertimabang rata-rata atas modal (prosentase). Dalam menghitung biaya tertimabang rata-rata atas modal, perusahaan barus mengidentifikasi seluruh sumber dari dana yang diinvestasikan. Sumber-sumber pinjaman, dan ekuitas.
- menentukan total jumlah modal yang dipakai.
EVA
digunakan untuk menganalisa apakah suatu proyek individual itu diterima atau
ditolak. Selain itu sejumlah perusahaan telah menemukan bahwa EVA membantu
mendorong jenis perilaku yang benar dari berbagai divisi dengan menunjukan
bahwa penekanan semata-mata pada pendapatan operasional tidaklah mencukupi.
Alasan yang menggarisbawahi adalah EVA mengandalkan biaya modal yang
sebenarnya.
Yang
dimaksudkan dengan harga transfer (transfer
price) adalah nilai atau harga internal antar divisi dalam suatu
perusahaan. Divisi yang menerima dianggap sebagai pembeli dan divisi yang
mengirim dianggap sebagai penjual. Dampak dari harga transfer terhadap divisi
antara lain :
- Dampak Terhadap Ukuran Kinerja Divisi. Harga yang dikenakan untuk barang yang ditransfer mempengaruhi biaya divisi pembeli dan pendapatan divisi penjual. Artinya, laba kedua divisi tersebut sebagaimana juga evaluasi dan kompensasi para manajer mereka, dipengaruhi oleh harga transfer.
- Dampak terhadap Keuntungan Perusahaan. Meskipun harga transfer actual tidak mempengaruhi perusahaan sebagai kesatuan, penetapan harga transfer ternyata mampu mempengaruhi tingkat laba yang dihasilkan oleh perusahaan dengan dua cara yaitu jika ia mempengaruhi perilaku divisi dan ia mempengaruhi pajak pengahasilan. Divisi-divisi, yang bertindak secara independent, mungkin menetapkan harga transfer yang memaksimalkan laba devisi tetapi menimbulkan pengaruh sebaliknya bagi laba perusahaan secara keseluruhan.
- Dampak terhadap Otonomi. Karena keputusan penetapan harga transfer dapat mempenearuhi profitabilitas perusahaan secara keseluruhan, manajemen puncak sering tergoda untuk mencampuri dan mendikte harga transfer yang mereka inginkan.
Ada
tiga kebijakan penetapan harga transfer, yaitu:
- Pendekatan Harga Pasar. Apabila terdapat pasar luar dengan persaingan sempurna untuk produk yang ditransfer, Pendekatan Harga Transfer berdasarkan Biaya.
- Tiga bentuk penetapan harga berdasarkan biaya :
a. biaya
penuh. meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya
overhead variable dan sebagai biaya overhead tetap.
b. Biaya
penuh ditambah Makup.
c. Biaya
Variable ditambah Biaya Tetap. maka harga transfer yang sesuai adalah harga
pasar.
- Pendekatan Harga Transfer yang Dinegosiasikan.
Kelemahan
harga transfer yang dinegosiasikan : (1) Manajer divisi yang menguasai
informasi khusus mungkin mengambil keuntungan dari manajer divisi lainnya. (2)
Ukuran-ukuran kinerja mungkin terganggu oleh ketrampilan negosiasi dari para
manajer. (3) Negosiasi dapat menghabiskan waktu dan sumber daya yang besar.
Keunggulan harga transfer yang dinegosiasikan adalah harga transfer yang
dinegosiasikan menawarkan harapan untuk melengkapi ketiga criteria kesesuaian
tujuan, otonomi dan akurasi evaluasi kinerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar